Minggu, 17 November 2019

Contoh Penelitian kualitatif dan kuantitatif

Contoh penelitian kualitatif
                              
                    PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
             Pengelolaan pariwisata adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat maupun Pemerintah dalam melestarikan Objek Wisata. Pengelolaan pariwisata yang ideal  perlu memperhatikan misalnya, terkait dampak dan persinggungan adat istiadat atau budaya  masyarakat di sekitar daerah tujuan Wisata. Untuk menciptakan suatu tata kelola yang baik,  seluruh pihak-pihak yang terkait yang berhubungan langsung dengan dunia pariwisata harus terlibat. Masyarakat, wisatawan, dan pemerintah daerah harus saling terpadu untuk berupaya  secara maksimal mengembangkan potensi tata kelola wisata yang berkelanjutan. 
   Tata kelola pariwisata berkelanjutan mempunyai arti upaya tata kelola suatu destinasi dalam hal ini desa wisatareligi Bongo, yang berorientasi untuk kebutuhan masyarakat saat ini tanpa mengurangi kebutuhan generasi mendatang. Pariwisata bisa berkelanjutan bila tata  kelolanya mampu memberikan manfaat yang berkeadilan kepada pihak-pihak yang terkait.

2. Rumusan Masalah
 Berdasarkan identifikasi tersebut, masalah penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tata kelola desa wisata religi Bongo berbasis CBT diterapkan?
2. Faktor–faktor apa yang menjadi penghambat diterapkanya tata kelola desa wisata
religi Bongo berbasis CBT?

3. Tujuan Penelitian
    Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis penerapan tata kelola desa wisata religi Bongo berbasis CBT.
2. Untuk menganalisis faktor–faktor penghambat diterapkanya tata kelola desa wisata
religi Bongo berbasis CBT tersebut.

4. Manfaat Penelitian
     1.5.1 Manfaat Akademis
             Sebagai alternatif referensi dalam kajian akademis. Selain itu, temuan-temuan penelitian ini bisa sebagai acuan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan tata kelola pariwisata di desa Bongo.
     1.5.2 Manfaat Praktis
    Menjadi acuan bahan pertimbangan pemerintah, masyarakat, dan pengusaha dalam melakukan rencana tindak pengelolaan desa wisata. Selain itu, manfaat penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar membuat kebijakan.

                 Tinjauan pustaka

Tata Kelola
  Menurut Afifudin (2014), manajemen dalam bahasa inggris dikenal dengan kata manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. Hal yang tidak berbeda jauh dalam penjelasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen diartikan sebagai cara mengelola suatu perusahaan. Pengelolaan atau pengaturan dilaksanakan oleh seorang manajer berdasarkan urutan manajemen. Manajemen atau tata kelola ini adalah suatu proses, seni, atau ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan melalui pengoptimalan sumberdaya secara efisien dan efektif dengan menggunakan orang lain.

Teori Pengelolaan POAC
    Pengelolaan menurut Leiper (dalam Pitana dan Diarta, 2009), merujuk kepada seperangkat peranan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, atau bisa juga merujuk kepada fungsi–fungsi yang melekat pada peran tersebut, di antaranya Planning, Directing, Organizing dan Controlling. Yang paling sederhana dikemukakan oleh George R. Terry melalui rumusnya dikenal dengan akroninm berbunyi POAC sebagai singkatan dari planning, organizing, actuating, and controlling
a. Planning
    perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam merencanakan suatu kegiatan agar dapat berjalan dengan baik. Perencanaan dalam pariwisata merupakan hal yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu wisata tersebut mencapai tujuannya.
b. Organizing
  organizing adalah tindakan untuk mengatur kegiatan – kegiatan yang harus dilakukan dalam suatu pengelolaan pariwisata agar tujuan dapat tercapai dengan baik.
c. Actuating
     Kesimpulannya, actuating adalah suatu tindakan untuk menjalankan apa yang telah menjadi rencana dalam suatu usaha Wisata sehingga proses pariwisata dapat berjalan seperti apa yang diharapkan oleh pihak–pihak yang berkepentingan.
d. Controlling
 Menurut Afifudin (2014), pengendalian atau controlling adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen. Pengendalian adalah proses penentuan atau pengukuran apa yang harus dicapai dan apa yang sedang dilaksanakan


            METODE PENELITIAN

Latar Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian
     Tempat penelitian berlokasi di desa wisata religi Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Argumentasi peneliti memilih desa Bongo karena klaim dan pengelolaan desa wisata Bongo diduga belum optimal melibatkan masyarakat setempat. Selain itu, peneliti juga berasal dari desa Bongo. Jadi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih baik dalam mengembangkan pariwisata yang ada di Desa Bongo. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian ini kurang lebih 2 Bulan, yaitu mulai dari 01 September 2015 sampai 01 November 2015.

Pendekatan dan Jenis Penelitian
        Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif dengan alasan bahwa kedekatan peneliti sangat diperlukan untuk menggali kedalaman data terkait topik desa wisata religi Bongo tersebut. Penelitian kualitatif adalah suatu bentuk penelitian yang menghasilkan karya ilmiah dengan menggunakan data diskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati terhadap status kelompok orang atau manusia suatu obyek atau suatu kelompok kebudayaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis. Peneliti menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata. Adapun teori yang digunakan untuk menjawab masalah dari penelitian ini adalah teori POAC yang dikemukakan
oleh George R. Terry dan CBT.

 Peran Peneliti
       Peran peneliti dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai pengamat yang tidak terlibat. Peneliti melakukan proses pengumpulan data secara langsung terhadap informan yang tidak menjadi bagian pekerja dari pengelola desa wisata religi tersebut. Peneliti secara langsung melakukan observasi terhadap lokasi penelitian dan melakukan wawancara secara langsung terhadap informan.

 Data dan Sumber data
   Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian, yaitu data yang terkait dengan tata kelola desa wisata religi (Kajian CBT di desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer, yaitu pengambilan data secara langsung dengan pihak- pihak yang terkait antara lain melalui informan pengelola, masyarakat, wisatawan, aparat desa, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo.
2. Data sekunder, yaitu pengambilan data dalam bentuk dokumen-dokumen yang telah ada, data BPS, data Dinas Pariwisata, studi kepustakaan, serta beberapa hasil penelitian.

 Prosedur Pengumpulan Data
  Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
    Observasi adalah suatu pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti. Peneliti akan melakukan observasi ke desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai. Peneliti mengamati tempat wisata yang ada di desa ini beserta pelaku-pelaku pengelola desa wisata dan masyarakatnya agar memperoleh informasi berupa data yang relevan.
2. Wawancara
              Wawancara yaitu suatu proses mencari atau memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan dengan maksud mendapatkan data-data, keterangan-keterangan, pandangan, maupun pendapat informan agar diperoleh kebenaran data yang valid dan relevan. Wawancara yang dilakukan dalam model penelitian kualitatif cenderung tidak formal, bersifat mendalam, dan segala sesuatunya dikembangkan oleh penelitinya sendiri. Dalam penelitian ini, orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data serta mengetahui permasalahan yang
akan dikaji adalah sebagai berikut.

1). Pihak pengelola obyek wisata           sebanyak 2 informan yaitu, pimpinan dan pekerja.

2). Tokoh masyarakat sebanyak 1 informan dan 3 informan lainya yaitu, 1 wisatawan, 1 masyarakat, 1 orang dari Dinas Pariwisata.

3). Studi dokumen, Metode ini bertujuan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Penggunaan teknik dokumentasi dimaksudkan untuk mengumpulkan data sekunder yang diperoleh melalui cara mengumpulkan dan mempelajari berbagai dokumen tertulis, seperti peraturan perundang-undangan, surat keputusan, dan ketentuan lain sebagai bahan referensi dan komparasi. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan tentunya yang berhubungan dengan informasi mengenai keterlibatan Pemerintah Provinsi Gorontalo khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Gorontalo dan masyarakat dalam mengembangkan tata kelola desa wisata religi Bongo dengan konsep CBT.

Tahap Penelitian
    Tahap penelitian adalah langkah-langkah secara rinci dalam penelitian dari awal sampai akhir. Adapun langkah-langkah prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut : 

a) Penulisan Proposal dan Pengurusan Perijinan Setelah topik pada usulan outline yang berisi point-point penting disetujui, lalu dilanjutkan dengan pengajuan proposal hingga siap diujikan dan dinyatakan siap untuk pergi ke lokasi penelitian. Langkah selanjutnya mengadakan langkah pelaksanaanyaitu dengan mengurus perijinan penelitian.

b) Pengumpulan Data dan Analisis Awal, Pengumpulan data dilakukan ke lokasi penelitian termasuk dalam hal ini mengadakan wawancara dengan informan. Peneliti juga melakukan pengamatan tidak terlibat
terhadap sumber-sumber tertulis yang ada kaitannya dengan topik dalam penelitian sebagai data.

c). Analisis Akhir dan Penarikan Kesimpulan, Data yang sudah tersusun rapi merupakan bagian dari analisis awal, maka kegiatan selanjutnya merupakan analisis akhir dengan mengorganisasikan dan mengurutkan data pola dalam uraian dasar, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

d). Penulisan dan duplikasi laporan Dari data yang sudah disusun berdasarkan pedoman penelitian kualitatif, maka akan dapat disusun sebuah laporan penelitian sebagai karya ilmiah, yang sebelumnya melalui proses pengujian terlebih dahulu.
http://repository.ung.ac.id/get/kms/10668/MODEL-PENGELOLAAN-DESA-WISATA-RELIGI-DI-DESA-BONGO.pdf



        Contoh penelitian kuantitatif
                          
                  PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
   Facebook adalah salah satu media sosial yang sangat terkenal, dengan facebook kita dapat terhubung dengan orang dari seluruh dunia. Di facebook kita dapat menampilkan profil diri lengkap dengan foto-foto, bersosialisasi dengan orang-orang yang punya hobi sama, menjadi fans artis, berbagi cerita dan kegiatan, atau chatting online dengan pengguna lain.
  Dewasa ini facebook memiliki banyak kelebihan dan juga kekurangannya, kelebihannya adalah bukan hanya menambah atau memperbanyak teman tetapi juga mempererat hubungan persahabatan, pertemanan, kekeluargaan, bahkan akhir-akhir terdapat tren baru yaitu online shop yang semakin memanjakan pengguna facebook dengan dapat berbelanja hanya dengan menggunakan facebook. Dan kekurangannya adalah banyak orang yang menyalahgunakan facebook sebagai alat untuk menipu orang dan juga beberapa tindak kejahatan atau kriminal seperti yang sering diberitakan di televisi tentang prostitusi, pemerkosaan, dan penculikan yang berawal dari facebook.

2. Rumusan Masalah Penelitian
            Dari latar belakang masalah pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar maka rumusan masalah yang diangkat adalah sebagai berikut:

1. Apa pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar?

2. Bagaimana solusi dalam menangani pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar?

3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar?

2. Untuk mengetahui solusi dalam menangani pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar?

4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan penjelasan dan pemahaman tentang pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar?

2. Memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai solusi dalam menangani pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar?

                  Tinjauan Pustaka
1. Media Massa
  Adapun media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh unsur masyarakat satu dengan lainnya dengan melalui produk media massa dihasilkan. Secara spesifik institusi media massa adalah: (1) sebagai saluran produksi dan distribusi konten simbolis; (2) sebagai institusi publik yang bekerja sesuai aturan yang ada; (3) keikutsertaan baik sebagai pengirim atau penerima sukarela; (4) menggunakan standar profesional dan birokrasi; dan (5) media sebagai perpaduan antara kebebasan dan kekuasaan.

2. Komunikasi Massa
    Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:
1. Komunikator,
2. Media massa,
3. Informasi (pesan) massa,
4. Gatekeeper,
5. Khalayak (publik), dan
6. Umpan balik.

3. Model Komunikasi Media Massa
            Peneliti komunikasi massa Wilbur Scramm menggunakan ide yang awalnya dikembangkan psikolog Charles E. Osgood. Gambaran tentang komunikasi interpersonal (interpersonal communication) komunikasi antara dua orang atau lebih menunjukkan tidak ada sumber yang jelas antara pengirim dan penerima pesan, melainkan karena komunikasi merupakan proses timbal balik dan terus menerus, semua berpartisipasi sebagai partisipan yang bekeja bergntian sebagai “interpreter” dengan melakukan aktivitas “encoding dan “decoding”. Pesan yang pertama di-encoded diubah menjadi simbol dan tanda sistem yang dimengerti. Berbicara merupakan encoding seperti menulis, percetakan dan film dalam sebuah program televisi. Ketika pesan diterima maka decode yang merupakan simbol dan tanda diinterpretasikan. Decoding dilakukan melalui mendengar, membaca, dan menonton televisi.
            Pesan yang di-encode dibawa melalui sebuah media yang berarti pengiriman informasi. Gelombang radio merupakan membawa suara kita terdengar oleh teman kita di tempat yang lain. Ketika media tersebut merupakan teknologi yang membawa pesan kepada sejumlah besar orang, seperti surat kabar yang dapat memuat kata-kata tercetak dan radio dapat menyebarkan suara dari musik dan berita, kita menyebutnya sebagai media massa (mass medium). Media massa yang kita gunakan secara umum adalah radio, televisi, buku, majalah, surat kabar, film, rekaman suara, jaringan komputer, dan internet.

3. Produk Media Massa
     Tergolong dalam pesan komunikasi kita temukan antara lain apa yang disebut produk jurnalistik pemberitahuan melalui media cetak atau media elektronik. Dengan demikian, merupakan karya yang dibentuk komunikator sebagai upaya mencapai tujuan komunikasinya (apa yang diinginkannya). Dengan kata lain, produk jurnalistik dimaksud dibentuk melalui suatu keterampilan atau seni yang disebut jurnalistik dengan tujuan memengaruhi komunikan (khalayak) sesuai dengan kehendak komunikatornya.
            Astrid Susanto dalam bukunya komunikasi massa (1986) dalam Tamburaka (2013: 19) mendefinisikan jurnalistik sebagai kejadian pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. Onong Uchjana (1981) dalam Tamburaka (2013: 19) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai dengan penyebarannya kepada khalayak.

4. Kerangka Konseptual
         Dari definisi yang diberikan oleh para ahli peneliti berpendapat bahwa sosial media (facebook) adalah salah satu alat komunikasi yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan pada saat ini. Tetapi hal ini harus diimbangi dengan orang tua yang mengawasi secara intensif. Karena di dalam sosial media (facebook) terdapat informasi yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh seorang mahasiswa

               Metodologi Penelitian
1. Tekhnik Sampling
   Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini melibatkan masyarakat eksternal kampus dan mahasiswa sebagai publik internal kampus UIN Alauddin Makassar sebanyak 148 (seratus empat puluh delapan) mahasiswa ilmu komunikasi, sebagai objek penelitian ini.

2. Sampel adalah sebagian dari       jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel disini harus mewakili populasi yang lebih besar secara tepat. Sampel harus ditarik dengan seksama menurut seperangkat aturan yang ketat. Aturan dalam menarik sampel telah dikembangkan dengan cermat oleh para ahli statistik dan peneliti sehingga sampel yang jumlahnya relatif sedikit sudah dapat mencerminkan karakteristik populasi yang besar dengan akurat. Peneliti disini mengambil sampel sebanyak 60 (enam puluh) mahasiswa ilmu komunikasi dan peniliti mengambil 30 mahasiswa dan 30 mahisiswi UIN Alauddin Makassar untuk mewakili banyaknya populasi tersebut.
Tekhnik Pengumpulan Data
      Dalam pengumpulan data peniliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara:
1. Pengamatan
  Pengamatan adalah kegiatan kita yang paling utama dan tekhnik penelitian ilmiah yang penting. Tekhnik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti terhadap objek penelitiannya, misalnya melakukan eksperimen. Dalam pengamatan ini peneliti mengamati bagaimana pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
2. Wawancara
   Wawancara adalah salah satu dari sekian tekhnik pengumpulan data yang pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung dengan yang diwawancarai, dan dapat juga secara tidak langsung. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai beberapa orang mahasiswa eksternal maupun internal, mengenai pengaruh sosial media (facebook) terhadap mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
3. Kuesioner
  Menurut Umar (2002) menyatakan Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan terhadap responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Peneliti menggunakan cara kuesioner dalam pengumpulan data karena lebih cepat dalam menjaring responden dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat
                   
                  JADWAL PENELITIAN

                   DAFTAR PUSTAKA

Tamburaka. Apriadi. 2013. Agenda       Setting. Media Massa. Bandung:         Remaja Rosdakarya.
Abdullah. Aceng. 2000. Press     relations, kiat berhubungan dengan   media massa. Bandung: Remaja       Rosdakarya.
Bonar. S.K. 1983. Hubungan   Masyarakat Modern. Jakarta: Bumi     Aksara
Branen. Julia, 1997. Memandu   Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.   Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Balack. James dan Dean J. Champion,   1992. Metode dan Masalah Penelitian   Sosial. Bandung: Eresco.
Suyanto. Bagong. Sutinah. Metodologi   Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana,     2007.
Ardial. Paradigma dan Model       Penelitian Komunikasi. Jakarta:       Bumi  Aksara. 2014.
Simarmata. Janer. Pengenalan   Teknologi Komputer dan Informasi.     Yogyakarta: Andi. 2006.
Bungin. 2005: 395. Paradigma dan     Model Penelitian Komunikasi. Dalam  Ardial. 2014: 395. Jakarta: Bumi Aksara.

Wright. Chales. 1973: 105. Praktik Ilmu Komunikasi. Dalam Farouk. Muhammad. 2004: 105. Jakarta Selatan: Teraju.

https://studylibid.com/doc/2087464/dampak-penggunaan-facebook-dalam-pembentukan-akhlak

              PENELITIAN TKB
Dalam penelitian ini kelompok satu mengangkat judul analisis kualitas website pemerintah kabupaten kerinci menggunakan metode delon dan mclean.penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif di karenakan dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknik pengumpulan data beserta contohnya

1. Interview (Wawancara)         Teknik Pengumpulan Data dengan Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan un...