Fadli, sunardi. 2018, perancangan sistem dengan metode waterfall pada apotek xyz di
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=perancangan+sistem+apotik+dengan+waterfall+di+xyz&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DeRyx6GubZDAJJ
(akses 02 november 2019)
1. Sistem pengolahan data laporan barang dan stok barang saat ini masih konvensional.
2.Bagaimana membangun aplikasi penjualan barang dan stock barang
METODE YANG DIGUNAKAN
Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Mengamati secara langsung bagaimana sistem yang ada pada Apotek untuk memperoleh data-data dan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.
2. Wawancara
Melakukan komunikasi tanya jawab secara langsung dengan Petugas Apotek mengenai datadata yang dibutuhkan oleh penulis untuk membuat sistem ini.
3. Penelusuran Kepustakaan
Menggunakan beberapa buku sebagai referensi, untuk memperoleh penjelasan yang bersifat teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Pengembangan aplikasi sistem penjualan obat pada apotek xyz menggunakan metode sekuensial linier (waterfall). Pressman (2001), metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Berikut adalah gambar pengembangan perangkat lunak berurutan/linear.
4.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Perancangan sistem merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menyelesaikan tugas atau masalah terutama dalam pembuatan program sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.Dalam rancangan suatu sistem dapat menggunakan Diagram Konteks, Diagram Arus Data (DAD) dan Entity Relationsip Diagram (ERD).
Model Entity Relational Diagram (ERD) adalah model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.
Pada sistem yang menggunakan erd diatas data yang di kelola yaitu data user, data barang, data kategori, data supplier, data laba, data quantity, data penjualan, data detail jual, data retur penjualan, data retur jual detail, data pembelian, data detail beli, data retur pembelian dan data retur beli detail. Erd pada apotek di buat berdasarkan kebutuhan dari implementasi sistem apotek yang menggunakannya. Secara garis besar prosesnya sama, namun pembedanya adalah proses tambahan yang ada pada masing masing sistem.
4.2 Perancangan Proses dengan DAD
Diagram Alir Data merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang terjadi pada data tersebut. Berikut ini merupakan Diagram Alir Data Level 2 transaksi dan manajemen data dari sistem
Beberapa proses pada Diagram Alir Data Level 2 yaitu proses manajemen barang, supplier, pembelian, retur pembelian, penjualan, retur penjualan, dan laporan. beberapa tabel yang digunakan yaitu tabel barang, tabel kategori, tabel penyesuaian stok, tabel supplier, tabel transaksi, tabel pembeliaan, tabel transaksi retur pembelian, tabel data retur pembelian, tabel transaksi, tabel
penjualan, tabel transaksi retur penjualan, dan tabel retur penjualan.
4.3 Implementasi
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem untuk dapat dioperasikan atau digunakan. Sistem penjualan obat yang telah dibangun dilakukan proses pengujian dari modulmodul yang telah dirancang.
A. Menu Utama
Pada menu utama ini terdapat menu toolbar untuk memanggil form menu yang tersedia pada aplikasi. Tampilan menu utama sebagai berikut:
Halaman ini berfungsi sebagai halaman induk dari sistem penjualan obat apotek, dimana semua perintah pemanggilan halaman terdapat pada menu halaman utama. Saat pertama kali program dijalankan, kita akan diarahkan terlebih dahulu ke menu login, dengan mengisi usrename dan password dengan benar maka akan masuk kedalam program dengan menu lengkap yang telah tersedia didalam program ini.
B. Supplier
Pada form supplier berfungsi sebagai tempat menyimpan data-data supplier seperti kode supplier, nama supplier, alamat, kota dan nomer telepon.
Pada form menu supplier terdapat tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan data supplier, tombol ubah untuk mengubah data supplier, tombol hapus untuk menghapus data
supplier, tombol tutup untuk menutup form supplier dan kembali ke menu utama
C. Barang
Pada form barang berfungsi sebagai tempat menyimpan data semua obat seperti kode barang, kode barcode, nama barang, kategori, harga beli, harga jual, sisa stok dan stok limit.
Pada form menu barang terdapat tombol baru yang berfungsi untuk menginput data baru dan menyimpan data barang, tombol ubah yang berfungsi untuk mengubahe data barang, tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data barang, tombol refresh untuk merefresh data yang baru dengan data yang sudah ada dan tombol tutup yang berfungsi untuk keluar dari form barang dan kembali ke menu utama.
D. Menu Transaksi Pembelian
Pada form menu transaksi pembelian berfungsi untuk mencatat dan melakukan transaksi pembelian dari supplier yang dilakukan oleh pihak apotek
Pada form menu pembelian terdapat tombol baru yang berfungsi untuk memasukan data yang baru, tombol simpan yang berfungsi untuk
menyimpan data, tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data dan tombol tutup yang berfungsi untuk menutup form menu transaksi, dan tombol-tombol yang berfungsi seperti tombol F1 pada computer untuk menyimpan, tombol F2 edit harga barang, F3 data barang, dan tombol
delete untuk menghapus data.
E. Menu Transaksi Penjualan
Pada form menu transaksi penjualan berfungsi untuk mencatat dan melakukan transaksi penjualan barang atau obat yang dilakukan oleh pihak apotek ke konsumen.
Gambar 4.7 Menu Transaksi Penjualan
Pada form menu penjualan terdapat tombol baru yang berfungsi untuk memasukan data yang baru, tombol simpan yang berfungsi untuk
menyimpan data, tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data dan tombol tutup yang berfungsi untuk menutup form menu transaksi, tombol data nota untuk melihat data yang terjual dan tombol-tombol yang berfungsi seperti tombol F1 pada komputer untuk menyimpan, tombol F2 bayar, F3 data barang.
Kesimpulan
Dengan adanya program aplikasi yang terkompuerisasi dapat membantu mengatasi permasalahan proses pengolahan data pada apotek yang masih menggunakan cara manual untuk melakukan pencatatan data transaksi dan pembuatan laporannya, hal ini dapat mempermudah pengguna terutama bagi kasir dan admin dalam mengelola semua proses transaksi dan laporan pada apotek. Sistem ini akan memudahkan bagi petugas dibagian kasir untuk mengakses data transaksi penjualan, data transaksi pembelian, data supplier, data petugas dan proses pembuatan laporan-laporan sehingga dapat meminimalisir kesalahan atau kekeliruan yang selama ini sering terjadi pada Apotek.
Risyani,Suryani.2010
Sistem Informasi Penjualan pada UD. Telur Ayam Pk Brahrang di
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&q=sistem+informasi+penjualan+barang+dengan+waterfall#d=gs_qabs&u=%23p%3DaRPWAaLddiwJ
(akses 03 november 2019).
RUMUSAN MASALAH
Perumusan Masalah
1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan
2. Bagaimana membuat dan merancang Sistem Informasi Penjualan Barang
3. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan barang
METODE PERANCANGAN
Metode waterfall (air terjun) merupakan metode yang digunakan dalam perancangan ini. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
Metode perancangan waterfall dapat dilihat pada gambar 1.
Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: analisa, design, code dan testing, penerapan dan pemeliharaan.
1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dilakukan melalui
penelitian, studi literatur dan wawancara untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem yang bisa melakukan tugas yang diinginkan oleh user. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem.
2. Design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan perancangan sebelum coding. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail prosedural (algoritma). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment dan dokumen ini akan digunakanuntuk melakukan aktivitas pembuatan sistem.
3. Coding & Testing
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Setelah
pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem. Adapun tujuan testing adalah untuk
menemukan kesalahan terhadap sistemdan kemudian diperbaiki.
4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design
dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.
5. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah diterapkankemungkinan akan mengalami perubahan. Perubahan terjadikarena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru),
atau karena user membutuhkan perkembangan fungsional.
Keuntungan metode waterfall
1. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap.
Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
2. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan
lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai
dokumen tertentu.
Kelemahan waterfall
1. Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang
sebelum terjadinya suatu produk.
2. Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
3. Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi
ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
PERANCANGAN DAN HASIL
Pada rancangan diagram sistem penjualan terdiri atas data master seperti entri data barang dan customer dan prosesnya terdiri atas data penjualan dengan hasil keluaran adalah laporan penjualan, faktur penjualan dan laporan persediaan barang.
Diagram Konteks
Diagram konteks level 0 sistem informasi pengelolaan penjualan pada UD. Telur Ayam PK Brahrang
dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.
Perancangan Sistem
1. Perancangan Input
A. Rancangan MasukanBarang
Nama Masukan : Barang
Fungsi : Untuk meng-input data barang
Media : Monitor, CPU, Keyboard, dan Mouse
Distribusi : Staf Administrasi
Rangkap : Satu
Frekuensi : Setiap ada penambahan atau perubahan data barang
Volume : Satu
Keterangan : Data barang akan disimpan pada tabel barang yang terdapat pada database
data.mdb
B. Rancangan MasukanPelanggan
Nama Masukan : Pelanggan
Fungsi : Untuk meng-input data pelanggan
Media : Monitor, CPU, Keyboard, dan Mouse
Distribusi : Staf
Rangkap : Satu
Frekuensi : Setiap ada penambahan atau perubahan data pelanggan
Volume : Satu
Keterangan : Data pelanggan akan disimpan pada tabel pelanggan yang terdapat pada
database data.mdb.
C. Rancangan MasukanPenjualan
Nama Masukan : Penjualan Barang
Fungsi : Untuk meng-input data penjualan barang
Media : Monitor, CPU, Keyboard, dan Mouse
Distribusi : Staf Administrasi
Rangkap : Satu
Frekuensi : Setiap ada penambahan atau perubahan data penjualanbarang
Volume : Satu
Keterangan : Data penjualan barang akan disimpan pada tabel penjualan_barang dan
penjualan_barang yang terdapat pada database data.mdb.
KESIMPULAN
1. Dengan sistem penjualan ini, transaksi penjualan dapat diketahui lebih cepat, akurat danmemudahkan
dalam pencatatan proses penjualan barang.
2. Sistem penjualan ini mampu menghasilkan laporan penjualan dan faktur penjualan secara cepat dan
mudah
Isaranuwatchai.November 1993. Sales and marketing informationsystem.See https://scholar.google.co.id/scholar?start=10&q=sales+information+system+at+the+factory&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3D0YCYgdaCSS8
(access 03 november 2019)
PROBLEMS OF THE EXISTING SYSTEM
system
The that
current supports system of the company is all manual every departments. The probleas with the current systems are as following:-~Poor planning in replenishing stock.
~The paper works are more and some are in consistency, repetitive, and not available.
~The data are not up-to-date because of the more paper works.
- The lack of integration between current systems.
~It is not easy to query existing data and provide aanagement level reports
THE METHOD USED
RESEARCH RESULTH
The computerized system that should be designed for replacing the manual existing system. It should be
integrated all business application together to increase the efficiency of the work accuerate information for any levels of managemant. The hardware and software that is selected b_as the capable to handle the new requirememt system. All the existing system will be redesign to be an integrated database. The computerized system for the new system will be established at each areas as follow:
- Sale Department.
- Marketing Department.
- Accounting Department.
- Warehouse Department.
CONCLUSION.
The system that have designed need the users to
co-operate because the users have to use and get in touch with system everyday. If they have .bad image and belifwu· that the old manual system is better than the new computer system. They will not use the new system and, finally, the system will be collasped. Futhermore, post conversion preparation should be followed up. Since users will face some problems after using the system or they can not fill up the information everyday. So the system analyst must investigate and check the users to help them in using the system after system have been implemented. This system will enhance and facilitateall the users.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar